Peluang Perang Dunia II telah berakhir, dan masyarakat haus akan hiburan serta kegiatan rekreasi. Arena-arena megah yang biasanya dipenuhi oleh gemuruh penggemar hoki mendadak sepi setelah musim es berakhir. Ini adalah masalah bisnis yang serius bagi para pemilik. Mereka memiliki infrastruktur kelas dunia, staf yang terlatih, dan lokasi strategis, tetapi tidak ada acara yang bisa mengisi celah di kalender mereka.
Di sinilah bola basket muncul sebagai solusi yang menjanjikan. Olahraga ini tidak memerlukan instalasi es yang rumit, dan dapat dimainkan di lapangan keras yang sudah tersedia di sebagian besar arena. Selain itu, bola basket sudah mulai mendapatkan popularitas di tingkat universitas dan sekolah menengah, menunjukkan basis penggemar yang potensial. Para pemilik arena melihat ini sebagai peluang emas untuk memaksimalkan penggunaan fasilitas mereka dan menghasilkan pendapatan tambahan.
Dari Kebutuhan Bisnis Menjadi Revolusi Olahraga
Meskipun saat itu sudah ada beberapa liga basket profesional kecil, namun tidak ada yang memiliki dukungan finansial dan infrastruktur yang kuat seperti yang ditawarkan oleh para pemilik arena hoki ini. Mereka tidak hanya menyediakan tempat bermain, tetapi juga modal awal, manajemen, dan jaringan promosi. Kolaborasi strategis ini menjadi fondasi bagi terbentuknya Basketball Association of America (BAA) pada tahun 1946, yang kemudian akan bergabung dengan National Basketball League (NBL) untuk membentuk National Basketball Association (NBA) pada tahun 1949.
Kebutuhan bisnis yang pragmatis inilah yang secara tidak langsung melahirkan salah satu liga olahraga paling sukses dan berpengaruh di dunia. Para pemilik arena tidak hanya mencari cara untuk mengisi jadwal kosong; mereka tanpa sadar menciptakan sebuah platform yang memungkinkan bola basket berkembang dari olahraga kampus menjadi fenomena global. Arena-arena yang dulunya hanya dikenal untuk hoki, kini menjadi rumah bagi para legenda basket, dan penonton berbondong-bondong datang untuk menyaksikan pertandingan yang mendebarkan, mengisi kas arena, dan mengubah wajah olahraga profesional Di tengah kebutuhan ini, bola basket muncul sebagai jawaban yang menarik. Olahraga ini tidak memerlukan instalasi es yang rumit dan dapat dimainkan di lapangan keras yang sudah tersedia di sebagian besar arena. Popularitasnya yang terus meningkat di tingkat universitas dan sekolah menengah juga mengindikasikan adanya basis penggemar yang potensial.