Dalam dinamika tinggi pertandingan basket, passing bukan sekadar mengoper bola, melainkan seni taktis yang krusial. Mengimplementasikan strategi passing efektif adalah kunci untuk membongkar pertahanan lawan, menciptakan peluang skor, dan menjaga aliran serangan yang mulus. Artikel ini akan membahas beberapa strategi passing efektif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan performa tim di lapangan.
Salah satu strategi passing efektif yang paling mendasar adalah “operan ke ruang kosong” (pass to space). Daripada mengoper langsung ke arah rekan setim yang dijaga ketat, pemain harus mengantisipasi ke mana rekan setim akan bergerak dan mengoper bola ke area kosong tersebut. Ini memaksa pemain bertahan lawan untuk mengejar, menciptakan celah, atau menyebabkan miskomunikasi dalam pertahanan mereka. Latihan membaca pergerakan rekan setim (cutting) dan lawan adalah vital untuk menguasai strategi ini. Sebagai contoh, seorang point guard yang melihat shooting guard-nya bergerak keluar dari screen harus mengoper bola ke titik di mana shooting guard akan berada, bukan ke posisinya saat ini.
Strategi penting lainnya adalah variasi jenis operan. Pemain harus mampu menggunakan berbagai jenis operan seperti chest pass untuk kecepatan, bounce pass untuk melewati penjagaan rendah, atau overhead pass untuk melompati penjaga yang tinggi. Masing-masing jenis operan memiliki kekuatan dan kelemahan, dan pemain harus memilih yang paling sesuai dengan situasi pertandingan. Misalnya, saat defender terlalu dekat, bounce pass bisa lebih aman daripada chest pass yang rentan diintersep. Pada hari Kamis, 19 Juni 2025, dalam workshop pelatih basket pemuda di sebuah fasilitas olahraga di Kuala Lumpur, pelatih senior menekankan pentingnya melatih variasi operan agar pemain tidak mudah ditebak dan dapat menemukan celah dalam pertahanan lawan.
Komunikasi non-verbal juga merupakan bagian integral dari strategi passing efektif. Pemain seringkali menggunakan isyarat mata, anggukan kepala, atau bahkan fake operan untuk memberi sinyal kepada rekan setim tentang niat mereka. Ini menciptakan pemahaman yang diam-diam antar pemain dan memungkinkan operan yang lancar bahkan dalam situasi tekanan tinggi. Latihan passing drills di bawah tekanan waktu atau dengan penjaga “bayangan” dapat membantu mengembangkan kemampuan ini.
Terakhir, kenali timing yang tepat untuk mengoper. Terkadang, menahan bola sebentar untuk memancing penjaga lawan keluar dari posisinya, lalu mengoper bola ke rekan setim yang bebas (pass-fake-pass), bisa sangat efektif. Namun, menahan bola terlalu lama juga dapat menyebabkan turnover atau memperlambat serangan. Pemain harus mengembangkan feeling untuk timing yang optimal, yang datang dari pengalaman dan latihan. Dengan menguasai berbagai strategi passing efektif ini, tim basket dapat meningkatkan efisiensi ofensif mereka dan menciptakan lebih banyak peluang untuk meraih kemenangan.